BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Laporan
ini dibuat bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai terapan Geometri Bidang
yang telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, tujuan laporan
ini yaitu agar mahasiswa lebih mengerti dan memahami materi Geometri Bidang.
Mahasiswa juga dapat terdorong untuk aktif dalam kegiatan dikelas maupun diluar
ruangan dengan mendiskusikan bahasan topik tentang Geometri Bidang beserta
penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Selain itu, untuk melatih Mahasiswa
untuk berani mengeluarkan pendapat dan tampil didepan umum untuk mengajarkan
materi Geometri Bidang.
1.2 Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai problem atau permasalahan
yang berkaitan dengan aljabar. Berbagai bidang kehidupan telah mengangkat
permasalahan- permasalahan aljabar ke dalam bidang mereka sendiri. Baik dari
bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, aljabar selalu diterapkan untuk
mencapai suatu keputusan dan hasil yang baik. Sehingga tak heran bila kita akan
mendapatkan materi pembelajaran Aljabar ketika belajar di kelas. Dewasa ini,
banyak mahasiswa yang belum mengenal bahkan mengetahui tentang materi aljabar.
Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran yang menakutkan. Bahkan tak
sedikit pula yang benar-benar membenci
pelajaran ini. Dengan pendekatan yang lebih menarik dan meningkatkan
kreatifitas, mahasiswa bisa lebih terpacu dalam mengerjakan soal-soal aljabar.
Beragam hal dalam berbagai aspek kehidupan bisa dihubungkan dengan Matematika
yang juga berkaitan langsung dengan aljabar. Aneka contoh juga bisa diterapkan
dalam pelajaran Matematika satu per satu.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep persamaan secara
umum ?
2. Bagaimana konsep pertidaksamaan secara
umum?
3. Apa saja contoh soal dan
pemecahan soal persamaan dan pertidaksamaan ?
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam
karya ilmiah ini sistematika di bagi menjadi 5 bab yaitu:
Bab
I Pendahuluan berisi tujuan, latar belakang, rumusan masalah, dan sistematika
penulisan.
Bab
II Isi berisi kajian teori dari masalah dan pembahasannya, contoh soal beserta
penyelesaiannya.
Bab III Penutup berisi simpulan dari laporan ini dan
saran yang diberikan.
BAB II
ISI
2.1 Persamaan
Persamaan adalah kalimat aljabar yang dihubungkan
dengan tanda sama dengan “=“ (menurut Novia). Persamaan adalah kalimat yang belum dapat ditentukan
benar atau salah yang memuat tanda sama dengan “=“ (tambahan dari Citra)
2.1.1 Persamaan
Linear Satu Variabel Pangkat Satu
Persamaan
linear satu variabel pangkat
satu adalah kalimat aljabar yang mempunyai satu variabel
dan berpangkat satu (menurut Anisa). Persamaan linear satu variabel dapat diselesaikan
menggunakan cara subtitusi (tambahan dari Anggi).
Bentuk umum PLSV pangkat satu => ax+b = c
(vieenalavina130.wordpress.com/2013/01/21)
Contoh soal :
x + 5 = 9
x + 5 – 5 = 9 – 5 ( kedua ruas dikurangi 5)
x
= 4
2.1.2 Persamaan
Kuadrat Satu Variabel
Persamaan kuadrat satu variabel
adalah persamaan yang memuat satu variabel dan
berpangkat dua (menurut Novia). Persamaan kuadrat satu variabel mempunyai hasil ganda. Hasil tersebut
dapat bernilai negatif saja, positif saja, atau negatif dan positif (menurut
Anggi). Bentuk umum
PLSV pangkat dua => ax2 + bx + c = 0
PLSV pangkat dua dapat dicari penyelesaian dengan cara
:
• pemfaktoran
• melengkapkan kuadrat secara umum
• rumus abc (buku
catatan SMA Citra)
Tentukan akar-akar persamaan setiap persamaan kuadrat
berikut :
1) x2 - 3x – 10 = 0
Cara 1 รจ
memfaktorkan
x2
- 3x – 10 = 0
x2
- 5x + 2x – 10 = 0
x(x – 5) + 2(x - 5) = 0
(x – 5)(x + 2) = 0
x - 5 = 0 atau x + 2 = 0
x = 5 x = -2
(buku
catatan SMA Citra)
2)
x2 - 3x – 5 = 0
Cara
2 รจ melengkapkan kuadrat secara umum
x2 - 3x – 5 = 0
x2 - 3x = 5










x =








3)
9x2 - 12x + 4 = 0
Cara
3 รจ rumus abc
Koefisien
a = 9, b= -12, c= 4


= 

= 

= 



2.1.3 Persamaan Linear Dua Variabel Pangkat Satu
Persamaan linear dua variabel pangkat satu adalah
kalimat terbuka yang mempunyai nilai yang sama dan terdapat dua variabel yang
berbeda-beda (menurut Anggi).
Bentuk umum PLDV pangkat satu =>ax +by=c (academia.edu/4656242/)
Contoh Soal Persamaan linear dua variabel pangkat satu
:
1) 2x + 4y =9
x
|
0
|
1
|
2
|
-1
|
-2
|
y
|
9/4
|
7/4
|
5/4
|
11/4
|
13/4
|
2) Tentukan Penyelesaian sistem persamaan linear berikut
4x
+ 2y = 30
x
+ y = 13
Metode eliminasi
4x
+ 2y = 30 x 1 รจ
4x + 2y = 30
X
+ y = 13 x 2 2x + 2y = 26
2x = 4
< == > x = 2
Untuk
mencari nilai y, x yang dieliminasi :
4x
+ 2y = 30 x 1 รจ
4x + 2y = 30
X
+ y = 13 x 4 4x + 4y = 52
-2y = -22 < == > y = 11
Metode Substitusi
4x + 2y = 30 รณ y = 13 – x รณ 4x + 2(13-x) =30 รณ
4x + 26 – 2x = 30
รณ2x = 4 รณ
x=2
x + y = 13
4(2) + y= 13 รณ 8 + y =13 รณ y = 11
Metode
campuran
Metode
eliminasi
4x
+ 2y = 30 x 1 รจ
4x + 2y = 30
X
+ y = 13 x 2 2x + 2y = 26
2x = 4
< == > x = 2
Metode subtitusi jadi,
4x + 2y = 30 x = 2
4(2) + 2y = 30 y = 11
8 + 2y = 30
2y =
30 – 8
2y =
22
y =
11
2.1.4 Persamaan Kuadrat Dua Variabel
Persamaan kuadrat dua variabel adalah persamaan yang
mengandung dua variabel di mana pangkat atau derajat tiap-tiap variabelnya sama
dengan dua. Bentuk umum PLDV pangkat dua:
ax2 + by2 +
c = 0 (academia.edu/7356957/BAB_IV).
Contoh
soal :
Tentukan Penyelesaian sistem persamaan linear berikut
4x2 – 5xy + 3y2= 24
2x2 – 3xy + 2y2= 16
Penyelesaian :
4x2 – 5xy + 3y2
= 24 x 2 รจ
8x2 – 10xy + 6y2
= 48
2x2 – 3xy + 2y2
= 16 x 3 6x2 – 9xy + 6y2 = 48
2x2 - xy = 0
x(2x – y) = 0
x = 0 atau y = 2x
Jika x = 0 maka, 4x2 – 5xy + 3y2
= 24
4(0)2 – 5(0)y + 3y2
= 24 <
== > 3y2
= 24
y2 = 8
y
= 

Jika y = 2x maka, 4x2 – 5xy + 3y2
= 24
4x2 – 5x(2x) + 3(2x)2
= 24
4x2 –
10x2 + 12x2 = 24
6x2 = 24 <
== > x2
= 4 <
== > x = 

Jadi nilai y
x = 2
รจ y = 2x
y
= 2(2)
y
= 4
x =
-2 รจ y = 2x
y
= 2(-2)
y
= -4
Martono,
Koko.2004.Matematika dan Kecakapan Hidup.Bandung : Ganeca Exact hal 119
Jadi solusi sistem
persamaannya adalah (0, 2
), (0, -2
), (2,4), (-2, -4)


2.2 Pertidaksamaan
Pertidaksamaan didefinisikan sebagai kalimat
matematika yang menunjukkan perbandingan ukuran dua objek atau lebih (id.wikipedia.org/wiki/pertidaksamaan)
yang dapat berpangkat satu ataupun dua. Pertidaksamaan mempunyai tanda-tanda berupa: <,
>, ≤, ≥ dibaca kurang dari, lebih dari, kurang dari sama dengan, lebih dari
sama dengan (tambahan dari Anisa).
Pertidaksamaan
linear
Pertidaksamaan linear adalah kalimat matematika
terbuka yang menunjukkan ketidaksamaan dan dihubungkan dengan tanda ≠, yaitu ≥,
≤, <, > dan hanya bisa mempunyai pangkat satu saja.
2.2.1 Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Pangkat Satu
Pertidaksamaan linear satu variabel pangkat satu
adalah pertidaksamaan yang memuat satu variabel berpangkat satu (Menurut Citra).
Bentuk umum PtLSV pangkat satu:
ax +b < c ax+
b > c ax+ b
c ax+
b
c


1) 3x – 5 > x + 9
3x – x > 9 + 5
2x > 14
x > 7
2)
-x – 2 ≤ 4x + 8
-x – 4x ≤ 8 + 2
-5x ≤ 10



x
(berubah
tanda karena kedua ruasnya dibagi dengan negatif)

2.2.2 Pertidaksamaan Kuadrat
Satu Variabel
Pertidaksamaan kuadrat satu variabel adalah pernyataan
yang mempunyai dua nilai dan memiliki satu variabel serta berpangkat dua atau
disebut pertidaksamaan kuadrat. (Menurut Novia).
Bentuk umum PtLSV pangkat dua:
ax2 +
bx +
c ≤
0
ax2 +
bx +
c ≥
0
ax2
+
bx +
c > 0
ax2 +
bx +
c < 0
Contoh soal :
x2 - 3x – 10 < 0
1) Dapat diselesaikan dengan cara garis bilangan, yaitu :
x2 - 3x – 10 < 0
Misal
x2 - 3x – 10 = 0
(x – 5)(x + 2) = 0
x = 5 atau x = -2
|


- 2 5
Hp = { x | -2 < x < 5, x
R }

f(x) = x2 - 3x – 10 < 0
2) Dapat diselesaikan dengan metode sketsa grafik fungsi
kuadrat yaitu :
x2 - 3x – 10 < 0
Misal x2 - 3x – 10 = 0
(x – 5)(x + 2) = 0
x =
5 atau x = -2
X disubkan ke dalam pertidaksamaan :
Jika x = 5,
maka x2 - 3x – 10 =
y
(5)2 - 3(5) – 10 = y
0
=
y
Jika x = -2,
maka x2 - 3x – 10 =
y
(-2)2 - 3(-2) – 10 = y
0 = y
Hp = { x | -2 < x < 5, x
R }


2.2.3
Pertidaksamaan
Linear Dua Variabel Pangkat Satu
Pertidaksamaan linear dua variabel pangkat satu adalah
suatu pertidaksamaan yang di dalamnya memuat dua variabel dan masing- masing
variabel itu berderajat satu. Bentuk umum PtLDV pangkat satu :
ax+by ≤ c
ax+by
≥ c
ax+by > c
ax+by < c
(reekhado-math.blogspot.com/2012/12/1024x768-normal-o-false.html)
1) Gambarlah daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan 2x +
3y 

Jawab
: 2x +
3y
ganti tanda ketidaksamaan
sehingga diperoleh garis 2x +3y = 6

• Titik potong dengan sumbu x, y = 0
2x + 3(0) =
6
2x
= 6
x = 3


• Titik potong dengan sumbu y, x = 0
2x + 3(0) =
6
3y
= 6
y = 2


• Titik potong dengan sumbu koordinat di (3,0) dan (0,2)
diperoleh grafik 2x +
3y 

(http://rumus-matematika.com/wp-conteuploads/2013/08/)

2.2.4
Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Pertidaksamaan
kuadrat dua variabel adalah kalimat
matematika yang memiliki dua variabel dan berpangkat dua (kuadrat).
Bentuk umum PtLDV pangkat dua :
ax2 + by2 +
c ≤ 0
ax2 + by2 +
c ≥ 0
ax2 + by2 +
c < 0
ax2 + by2 +
c > 0
(Wirodikromo,Sartono.2001.Matematika
untuk SMA X.Jakarta : Erlangga hal 209)
Contoh soal :
1) Suatu titik, A (-7,b) diluar lingkaran a2
+ b2 = 81
a2
+
81

(-7)2
+
81

49 +
81


Misal





-4
a= 0 4


a
< -4
atau a > 4


(buku
catatan SMA Citra)
2.3 Fungsi
Fungsi, dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota
sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang lain (dinamakan
sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya
dengan kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan
baik.” Konsep fungsi adalah salah satu
konsep dasar dari matematikadan setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi",
"pemetaan", "peta", "transformasi",
dan "operator" biasanya dipakai secarasinonim.
Anggota himpunan yang dipetakan
dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek lain), namun biasanya yang dibahas
adalah besaran matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan domain
dan kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x),
yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali
lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
Untuk mendefinisikan fungsi dapat
digunakan notasi berikut.

Dengan demikian kita telah
mendefinisikan fungsi f yang memetakan setiap elemen himpunan
A kepada B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada sebuah fungsi f yang
memetakan dua himpunan, A kepada B. Tetapi
bagaimana tepatnya pemetaan tersebut tidaklah terungkapkan dengan baik. Maka
kita dapat menggunakan notasi lain.


atau

-
Fungsi sebagai relasi
Sebuah fungsi f dapat
dimengerti sebagai relasi antara dua himpunan, dengan unsur pertama hanya
dipakai sekali dalam relasi tersebut.
-
Domain dan Kodomain
Pada diagram di atas, X merupakan
domain dari fungsi f, Y merupakan kodomain
Domain adalah daerah asal, kodomain adalah daerah kawan,
sedangkan range adalah daerah hasil
-
Sifat-sifat fungsi
-Fungsi injektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya
jika untuk sebarang a1 dan a2
dengan a1tidak
sama dengan a2 berlaku f(a1)
tidak sama dengan f(a2). Dengan kata lain,
bila a1 = a2 maka f(a1)
sama dengan f(a2).

-Fungsi surjektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya
jika untuk sembarang b dalam kodomain Bterdapat
paling tidak satu a dalam domain A sehingga
berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu
kodomain fungsi surjektif sama dengan kisarannya (range).
-Fungsi bijektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi bijektif jika dan hanya
jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat
tepat satu a dalam domain A sehingga f(a)
= b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan
dalam B. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah sekaligus
injektif dan surjektif.
Didalam diskusi, kami menyimpulkan bahwa persamaan dan
pertidaksamaan mempunyai dua sisi yang berbeda. Untuk persamaan memiliki tanda
sama dengan “=“ yang berarti kesamaan, sedangkan pertidaksamaan memiliki tanda >, <, ≤,
≥ yang
berarti ketidaksamaan. Selain itu, hasil dari persamaan dan pertidaksamaan
belum tentu anggota bilangan bulat tetapi bisa
juga anggota bilangan real.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa aljabar elementer adalah cabang dari
ilmu matematika yang mengkaji masalah persamaan
dan pertidaksamaan terutama satu variable dan dua variable.
3.2 Saran
Saran
yang dapat diberikan berdasar diskusi dan laporan kami yang dilakukan adalah :
1.
Setelah kami melakukan diskusi tentang Aljabar
Elementer, sebaiknya kita mencari sumber sumber
akurat berkenaan dengan Aljabar
Elementer agar konsep teori yang diambil dapat
dimengerti dengan mudah.
2.Untuk
seluruh Mahasiswa, selain kita memahami konsep Aljabar Elementer kita juga harus
menerapkan konsep tersebut dengan mengerjakan soal soal yang berkaitan dengan Aljabar Elementer.
3.Untuk
penulis laporan yang akan datang, kami sangat berharap dapat memperbaiki
laporaan kami menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Wirodikromo,Sartono.2001.Matematika untuk SMA X.Jakarta :
Erlangga hal 209
vieenalavina130.wordpress.com/2013/01/21
buku
catatan SMA Citra
academia.edu/7356957/BAB_IV
id.wikipedia.org/wiki/pertidaksamaan
reekhado-math.blogspot.com/2012/12/1024x768-normal-o-false.html
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Berikut ini beberapa pertanyaan yang diajukan kepada
kelompok kami :
- Syitoh Noviani (14144100102)
Apakah suatu pertidaksamaan satu variable pangkat satu
jika dibagi dengan negative akan berubah tanda ?
Jawab :
Iya berubah tanda karena untuk menghilangkan factor
negative tersebut.
- Deviana Nian (14144100079)
Meralat soal pada bagian 4x + 2y = 30 x 1 รจ
4x + 2y = 30
x + y = 13
x 2 2x + 2y = 26
2x
= 4
x
= 2
- Ummi Ariva (14144100093)
Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian dalam garis
bilangan ?
Jawab :
Misal soalnya seperti ini x2 - 3x – 10 < 0
Misal
x2 - 3x – 10 = 0
(x – 5)(x + 2) = 0
x = 5 atau x = -2
|


- 2 5
Hp = { x | -2 < x < 5, x
R }

- Tika Nur Cahyani (14144100096)
Menanyakan letak kurva
- Hari Wantoro (14144100095)
Menanyakan contoh pertidaksamaan kuadrat dua variable.
Sudah dijelaskan dalam makalah.
TUGAS INDIVIDU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar