TEKNIK PEMENTASAN DRAMA
Dalam mementaskan atau bermain drama perlu memahami berbagai
teknik. Menurut Rendra (1978) ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam
mementaskan drama Teknik tersebut yaitu :
1.
Teknik Muncul
Cara pemain memunculkan diri pada
saat tampil pertama kalinya di atas pentas dalam satu drama babak, atau adegan.
Pemunculan tersebut memberi kesan pada para penonton sesuai peran yang
dimainkan. Jika memerankan seorang ustadz, dia harus memperlihat diri
sebagaimana layaknya ustadz, berpakaian muslim dengan tutur kata yang lemah
lembut sesuai dan prilaku kelihatan sopan dan santun kepada siapa pun.
2.
Teknik memberi Isi
Pengucapan suatu kalimat dengan
penekanan makna tertentu melalui tempo, nada, dinamik, misalnya :
DIA sangat baik padaku (bukan saya atau mereka)
Dia SANGAT baik padaku (bukan kurang atau cukup)
Dia sagat BAIK padaku ( bukan tidak baik )
Dia sangat baik PADAKU (bukan orang lain tapi padaku)
Teknik ini harus terpadu dengan teknik jasmaniah seperti
mimik, sikap, gerak anggota badan lainnya (gestur)
3.
Teknik Pengembangan
Teknik membuat drama bergerak
dinamis menuju klimaks atau drama tidak datar. Teknik terbagi atas beberapa
teknik yang intinya menyangkut penggunan pengucapan dan jasmaniah.
a.
Teknik
pengembangan pengucapan: seperti menaikkan volume suara atau sebaliknya,
menaikkan tinggi nada suara atau sebaliknya, menaikkan kecepatan tempo suara
atau sebaliknya
b.
Teknik pengembangan jasmaniah, yakni
·
Menaikkan
posisi jasmaniah, dari duduk menjadi berdiri lalu berjongkok dan seterusnya
·
Dengan
cara memalingkan kepala, tubuh atau seluruh tubuh
·
Dengan
cara berpindah tempat dari kiri ke kanan , dari belakang ke depan, dan
sebagainya
·
Dengan
cara menggerakan anggota badan tanpa berubah tempat seperti menggerakkan kaki
atau jari
·
Dengan
ekspresi wajah (mimik) untuk mencerminkan emosi tertentu, misalnya mata sendu,
muram untuk mengekspresikan kesedihan dan sebagainya.
4.
Teknik Timing
Teknik ini merupakan ketepatan
hubungan antara gerakan jasmaniah dengan kata-kata atau kalimat yang diucapkan
dalam waktu yang singkat atau sekejap, misalnya:
a.
Bergerak
sebelum mengucapkan kata-kata tertentu, seperti menepuk kepala “aku lupa,
maaf!’
b.
Bergerak
sambil mengucapkan sesuatu seperti menepuk kepala sambil mengucapkan “Aku lupa,
maaf!”
c.
Bergerak
setelah mengucapkan sesuatu seperti “Aku lupa, maaf!” lalu menepuk kepala.
5.
Teknik Penonjolan
Penonjolan isi merupakan teknik
dimana seorang pemain harus memahami pada bagian mana suatu kalimat yang perlu
ditonjolkan pada saat diucapkan. Seterusnya pada bagian mana dalam suatu
adegan/babak yang perlu ditonjokan. Hal ini agar penonton dapat menikmati
pementasan dengan penuh keharuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar